Gita Gutawa: Semangat Positif untuk Anak Indonesia
AKTRIS dan soprano Aluna Sagita Gutawa atau yang lebih dikenal dengan nama Gita Gutawa, 24, tidak bisa menyembunyikan rasa sukacitanya begitu namanya keluar sebagai pemenang Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2017 yang digelar di Teater Garuda, Taman Mini Indonesia Indah, Selasa (16/11) malam. Putri komposer Erwin Gutawa kelahiran Jakarta tersebut memenangi kategori pencipta lagu anak-anak untuk lagu Buka Puasa oleh Kafin dan Rafi Sudirman DARR 2 (Di Atas Rata-Rata) serta kategori produser/penata musik lagu nak-anak untuk lagu Dear Dream oleh Lyodra DARR 2.
Di Atas Rata-Rata merupakan proyek independen garapan Gita bersama ayahnya yang kini telah menghasilkan dua generasi. Sebanyak 13 anak terpilih pada 2013, sedangkan pada 2015 terpilih tujuh anak dengan berbagai macam genre, seperti jazz, klasik, rock, dan tradisional. “Alhamdulillah saya senang banget. Ini juga pertama menang sebagai pencipta lagu anak-anak. Ini penghargaan untuk proyek Di Atas Rata-Rata, dan piala ini untuk saya dan papa,” kata Gita seusai menerima piala AMI Awards 2017 yang dulu bernama BASF Awards dan HDX Awards.
Menggarap proyek Di Atas Rata-Rata jadi passion Gita dan sang ayah yang memilih mencari bakat musik pada anak-anak Indonesia umur 9-13 tahun. Bahkan, dari proyek ini, lahir artis cilik seperti Lyodra Margareta Ginting yang berhasil meraih juara pertama di ajang internasional, yaitu Festival Sanremo Junior pada kategori usia 13-15 tahun, yang diselenggarakan di Sanremo, Italia, beberapa waktu lalu. “Maka tentu juga terima kasih juga sama anaknya yang nyanyiin, Lyodra, yang kebetulan hari ini enggak bisa datang. Dia anak Medan. Kebetulan aku menangnya juga dari lagu Dear Dream yang memang dia bawakan waktu menang di Italia," jelas Gita yang mengaku memiliki kebahagiaan tersendiri bisa menciptakan lagu anak-anak.
Baginya, apa yang telah dilakukan merupakan usaha menyebarkan semangat positif. “Bagi saya ini bagian untuk menyebarkan semangat positif buat anak-anak Indonesia dan aku rasa itu perlu juga aku lakukan enggak hanya untuk nyiptain lagu untuk diri sendiri, tetapi juga bisa jadi inspirasi untuk anak-anak,” sambung Gita.
Prihatin
Sebagai sosok yang berpengalaman bersama sang ayah, Gita yang merintis proyek lagu anak-anak itu memang mengaku prihatin dengan kondisi musik anak di Indonesia saat ini, yang bisa dilihat dari minimnya lagu anak-anak yang beredar di pasaran. Bagi Gita, musik anak sedang mengalami krisis dan karena itu perlu digarap dengan lebih serius lagi. “Ya menurut saya saat ini musik anak memang lagi krisis. Padahal, menurut saya, kita di Indonesia punya bakat anak yang luar biasa dan di atas rata-rata, bahkan bisa berprestasi di internasional," kata Gita dalam suatu kesempatan di Jakarta, beberapa waktu lalu, ketika merilis album terbaru bertajuk Musik Anak di Atas Rata-Rata.
DARR bagi Gita dan Erwin ialah suatu pekerjaan mengedepankan kualitas musikalitas anak. Dalam dua edisi DARR, Erwin dan Gita Gutawa bahkan turun langsung ke daerah-daerah di Indonesia untuk melakukan proses audisi, pengarakteran, konsep musik, pemilihan lagu, dan proses rekaman. "Ini semua dilakukan untuk menginspirasi anak-anak agar tergerak untuk berkarya, khususnya bernyanyi," jelas Erwin Gutawa menambahi Gita ketika itu. (H-5)
DARR bagi Gita dan Erwin ialah suatu pekerjaan mengedepankan kualitas musikalitas anak. Dalam dua edisi DARR, Erwin dan Gita Gutawa bahkan turun langsung ke daerah-daerah di Indonesia untuk melakukan proses audisi, pengarakteran, konsep musik, pemilihan lagu, dan proses rekaman. "Ini semua dilakukan untuk menginspirasi anak-anak agar tergerak untuk berkarya, khususnya bernyanyi," jelas Erwin Gutawa menambahi Gita ketika itu. (H-5)
Sumber: Media Indonesia