Breaking News

Aura Kasih - Banyak Manfaat Digitalisasi


PENYANYI sekaligus aktris Sanny Aura Syahrani atau dikenal dengan nama Aura Kasih, 30, mengaku memetik banyak manfaat dari era digitalisasi seperti saat ini. Segala hal, tutur Aura, berinovasi mengikuti zaman.

Perempuan kelahiran Bandung, 26 Februari 1987 itu menuturkan, walaupun penjualan fisik album secara kuantitatif turun karena orang lebih banyak mengunduh lagu dari internet, ada wadah baru yang dapat dia manfaatkan untuk mempromosikan karyanya, misalnya melalui media sosial.

“Mungkin sekarang sudah ada digital dan kita disediakan wadah sendiri, misalnya media sosial yang di-follow jutaan orang. Jadi menurut aku pergunakan wadah itu dengan baik, misalnya Instagram. Bagaimana bisa kita bisa jualan di Itunes kalau kita tidak punya wadah yang bisa dijadikan tempat promosi,” ujar perempuan yang mengawali kariernya dalam ajang Miss Indonesia 2007 itu.

Menurutnya, media sosial dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk membagikan sesuatu yang menyenangkan, tetapi juga membagikan banyak hal. Dia pun mengaku sering mengunggah kegiatannya di media sosial.

“Manfaatin media sosial, balik lagi selain untuk bersenang-senang kita bisa promosi dan Instagram isinya menyenangkan, tempat orang ingin tahu kegiatan kita,” imbuhnya.

Aura tidak menampik masa kejayaan album dalam bentuk fisik sudah lewat. Akan tetapi, dia berpandangan masih ada sejumlah orang yang tetap membeli album untuk dikoleksi.

“Turun tapi tidak akan sampai hilang karena ada kolektor yang puas memiliki album fisik dengan memiliki kover dan lirik di dalamnya bila dibandingkan dengan digital. Masanya habis tapi tidak akan hilang,” tutur penyanyi yang identik dengan rambut panjang itu.

Dia pun mengakui digitalisasi membuat orang mengunduh secara bebas lagu-lagu dari berbagai kanal di internet. Namun, dia percaya pemerintah punya cara sendiri untuk menindak tegas pelaku-pelaku yang dengan sengaja mengunduh bebas tanpa menghargai hak cipta dan royalti.

“Kita lebih berharap pada pemerintah. Ada yang menangani sendiri, mengunduh bebas akan terjadi terus kalau tidak dibatasi. Oleh karena itu, kita tidak pernah tau, dari pemerintah punyalah orang-orang IT yang menangani itu. Penyanyi sendiri, pencipta lagu punya hak cipta dan royalti. Itu tidak akan berlaku kalau download bebas masih seenaknya, berarti apa yang harus dibatasi, pemerintah harus tegas. Karena yang bisa hanya pemerintah, kita hanya pelaku seni,” paparnya.

Bermain film

Pemilik album Puncak Asmara itu kini tengah menekuni dunia akting dengan membintangi sejumlah film layar lebar. Salah satu yang akan dirilis sebentar lagi berjudul Keluarga tak Kasatmata. Film tersebut diangkat dari buku dan cerita-cerita yang diunggah penulisnya melalui Kaskus.

Aura menuturkan, berbeda dengan menyanyi, bermain film baginya merupakan tantangan tersendiri. “Kalau usaha untuk bernyanyi memperbaiki teknik vokal suara dan mendalami lagu. Kalau dalam film semua main mulai vokal, ekspresi, hafalan skenario, apalagi kita harus masuk ke karakter itu sendiri sehingga menurut aku agak susah,” ungkapnya.

Aura berharap dapat meningkatkan kemampuannya dalam berakting. “Targetku enggak muluk-muluk, bisa meningkatkan kemampuanku,” pungkasnya. (H-1)
Sumber: Media Indonesia

Halaman