Pendidikan di Indonesia Perlu Kurikulum tentang Penggunaan Gawai
Dunia pendidikan di Indonesia dinilai sudah saatnya mempunyai kurikulum baru tentang pengguna gawai (smartphone). Pasalnya banyak anak sekolah yang menggunakan gawai tanpa arahan dan acuan tentang teknologi Informasi.
"Sudah seharusnya dimasukan dalam kurikulum pendidikan," kata Direktur Indonesia New Media Watch/Direktur Riset dan Komunikasi Publik PWI Agus Sudibyo saat memberikan paparan pada seminar Menggalakkan Etika Jurnalistik untuk Para Nitizen di Palangka Raya, Rabu (29/11).
Ia menilai penggunaan gawai dan komputer saat ini sudah mulai digunakan oleh anak kelas 5 SD. Karena maraknya penggunaan gawai tersebut, mereka sudah selayaknya mendapatkan pendidikan bagaimana cara menggunakan dengan baik bijak dan benar.
"Karena itu pendidikan news media itu harus masuk dalam kurikulum sekolah dasar dari tingkatan rendah sampai menengah agar mereka dengan otak yang masih minim tentang teknologi informasi bisa diberikan acuan cara penggunaan gawai yang benar,"jelasnya.
Ia juga berpandangan sudah saatnya dunia pendidikan di Indonesia mempunyai kurikulum baru tentang pengguna gawai karena dilihat sekarang banyak anak-anak sekolah yang menggunakan gawai tanpa arahan dan acuan.
"Indonesia itu menempati urutan ke -5 dalam pengguna media sosial. untuk itu perlu diet teknologi bukan menghentikan," kata Agus.
Tujuan dari diet teknologi tersebut ialah agar generasi muda bisa bersosialisasi dengan sekitarnya. Sebab saat ini, media sosial membuat banyak orang tidak peduli dengan sekitarnya dan menjadi antisosial.
"Mari kita berhitung apa yang kita dapat dari smartphone dan apa kerugiannya," tuturnya di hadapan sekitar 200 mahasiswa dan wartawan di Palangka Raya. (OL-6)
Sumber: MI